KITĀB BAHJATU QULŪBIL ABRĀR, HADĪTS 51, BAGIAN KETIGA

🌍 BimbinganIslam.com
Rabu, 11 Jumada Al-Akhir 1441 H / 05 Februari 2020 M
👤 Ustadz Riki Kaptamto Lc
📗 Kitab Bahjatu Qulūbul Abrār Wa Quratu ‘Uyūni Akhyār fī Syarhi Jawāmi' al Akhbār
🔊 Halaqah 053b | Hadits 51 (Bagian 03)
⬇ Download audio: bit.ly/BahjatulQulubilAbrar-H053b
〰〰〰〰〰〰〰

KITĀB BAHJATU QULŪBIL ABRĀR, HADĪTS 51, BAGIAN KETIGA


بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين اما بعد

Kaum muslimin dan muslimat rahīmani wa rahīmakumullāh jami'an.

Kita lanjutkan pembahasan hadīts ke-51, bagian ketiga, dalam mengkaji kitāb: بهجة قلوب الأبرار وقرة عيون الأخيار في شرح جوامع الأخبار (Bahjatu Qulūbil Abrār wa Quratu 'uyūnil Akhyār fī Syarhi Jawāmi' Al Akhbār), yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahmān bin Nāshir As Sa'di rahimahullāh.

Perkara kedua yang diperintahkan kepada Abdurrahman bin Samurah di dalam hadīts ini adalah:


▪ Kedua  | Apabila seseorang sudah terlanjur bersumpah untuk melakukan suatu hal dan ternyata setelah itu dia melihat ada perkara lain yang lebih baik. Maka tidak mengapa baginya (bahkan dianjurkan) untuk tidak menunaikan sumpahnya tadi dan dia melakukan perkara yang lebih baik dari apa yang dia sumpahkan.

Namun dia diperintahkan untuk menunaikan kafarah.

Contoh:

Apabila dia bersumpah untuk melakukan suatu perkara yang makruh atau meninggalkan perkara yang mustahab maka tentunya hal yang lebih baik adalah dia melakukan hal yang mustahab dan meninggalkan yang makruh. Itu kebalikan dari apa yang dia bersumpah.

Maka dia dianjurkan untuk tetap melakukan perkara yang mustahab tersebut dan meninggalkan hal yang yang makruh kemudian dia menunaikan kafarah sumpah yang tidak jadi dia lakukan. 

Kalau seseorang bersumpah untuk melakukan perkara yang wajib atau seseorang bersumpah untuk melakukan perkara yang haram maka dia tidak boleh menunaikan sumpahnya tadi. Dia wajib untuk menggagalkan sumpahnya dan membayar kafarah atau menunaikan kafarahnya.

Kafarah sumpah tersebut dia diberikan pilihan antara memerdekakan seorang budak atau memberikan makan 10 orang miskin atau memberikan pakaian kepada 10 orang miskin.

Jika tidak ada satupun yang dia mampu untuk tiga hal tadi maka dia menunaikan kafarahnya dengan cara berpuasa selama 3 hari atau dikenal dengan kafaratul yamin yaitu kafarah atas suatu sumpah yang tidak jadi dia lakukan.

Demikian pembahasan kita terhadap hadīts yang mulia ini.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla senantiasa memberikan kepada kita taufīq kepada kebaikan dan menghindarkan kita dari perkara-perkara yang buruk bagi kita.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla senantiasa menjadikan kita orang yang bisa untuk menunaikan amanah atau tanggung jawab yang telah Allāh berikan kepada kita.

Demikian

Wallāhu Ta'āla A'lam

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه  وسلم
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

0 Response to "KITĀB BAHJATU QULŪBIL ABRĀR, HADĪTS 51, BAGIAN KETIGA"